Dosen Pengampu : Vicky Dzaky CP,SE,M.Ak,Ak
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan,
menyimpan dan mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi merupakan sistem yang umumnya berbasis
komputer dan metode untuk melacak kegiatan akuntansi dalam hubungannya dengan
sumber daya teknologi informasi. Hasil laporan-laporan
keuangan dapat digunakan
secara internal oleh manajemen atau secara eksternal dengan pihak lain yang
berkepentingan seperti investor, kreditur dan otoritas pajak. Sistem informasi
akuntansi dirancang untuk mendukung semua fungsi akuntansi dan berbagai kegiatan
termasuk auditing, akuntansi keuangan & pelaporannya, manajerial/ manajemen akuntansi dan pajak. Yang paling banyak mengadopsi sistem
informasi akuntansi adalah audit dan modul pelaporan keuangan.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara
lain:
·
Mengumpulkan dan
menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·
Memproses data menjadi
informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
·
Melakukan kontrol
secara tepat terhadap aset organisasi.
Siklus Penjualan Tunai dan Kredit
Ø Sejak
dulu sampai sekarang penjualan masih tetap berperan paling penting diantara
aktivitas lainnya. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena
dari penjualan dapat diperoleh laba. Banyak faktor selain usaha promosi
termasuk segi pelayanan atau pemberian service, harga yang cocok,
juga bagian pimpinan perusahaan dapat mengikuti order penjualan yang masih
luas/terbuka. Maka aktivitas penjualan dapat di kronologiskan sebagai berikut:
1) Penerimaan pesanan
2) Penegasan pesanan
3) Pengiriman barang
4) Pembuatan faktur
5) Pembuatan laporan operasional penjualan
Ø Prosedur penjualan adalah urutan-urutan sejak diterimanya
pesanan dari pembeli pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan
pencatatan penjualan. Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam
perusahaan dengan maksud agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.
Ø Penjualan
dapat dibagi 2 dalam pelaksanaannya, yaitu:
o Penjualan secara tunai
o Penjualan secara kredit
Ø Prosedur
– Prosedur Penjualan Tunai
1. Prosedur Order Penjualan
2. Prosedur Penerimaan Kas
3. Prosedur Penyerahan barang
4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Ø Dokumen
yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai
1. Faktur Penjualan Tunai (FPT)
2. Pita Register Kas (PRK)
3. Credit Card Sales Slip
4. Bill Of Lading
5. Faktur Penjualan COD
6. Bukti Setor Bank
7. Rekap Harga Pokok Penjualan
Ø Prosedur
Penjualan Kredit
Pelanggan datang ke
perusahaan dan melihat barang yang diinginkan. Setelah pelangganmendapatkan
barang yang diinginkan dan cocok dengan harga yang diajukan,
pelangganmengajukan permohonan kredit, maka fungsi penjualan akan memberikan
formulir penjualan kredit dan menjelaskan persyaratan untuk
mengajukan penjualan kredit.Setelah formulir diisi dan ditandatangani oleh
pelanggan, formulir tersebut diserahkankepada fungsi penjualan kembali beserta
data-data yang diperlukan untuk diperiksakelengkapannya, setelah di cek
kelengkapannya, fungsi penjualan akan mengirim formulir penjualan kredit dan
persyaratan yang diperlukan ke fungsi kredit.
Ø Prosedur
– Prosedur Penjualan Kredit
1. Prosedur penjualan
2. Prosedur persetujuan kredit
3. Prosedur pengiriman barang
4. Prosedur pembuatan faktur
5. Prosedur akuntansi penjualan kredit
Ø Prosedur
pesanan penjulan informasi yang pada umumnya dibutuhkan meliputi:
o Pesanan-pesanan yang belum dapat dipenuhi
o Kesanggupan untuk mengirim barang di waktu tertentu
Ø Dokumen
yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Kredit
1. Penawaran Harga (PH)
3. Memo
4. Purcahse Order (PO)
5. Surat Pengantar Supplier (SPS)
6. Berita Acara Penerimaan
10. Faktur Pajak
11. Kwitansi
Ø Keterangan
Siklus Pembelian Tunai:
o Customer
Customer melakukan
order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti
Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari
Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Bukti
Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan
dan Bukti Pembelian ke Bagian Pengiriman.
o Bagian Penjualan
Setelah menerima Order
Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Bukti Pembelian yang dirangkap
3, lembar pertama untuk Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar
ketiga untuk Bagian Keuangan. Dari Bukti Pembelian tersebut, Bagian Penjualan
membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk Bagian
Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Bukti Pembelian 1
dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman, lalu dibuat Laporan Penjualan
rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.
o Bagian Gudang
Dari Bukti Pembelian
yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan barang yang
diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga
menerima Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
o Bagian Pengiriman
Setelah menerima
Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu barang
dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer.
Bukti Pembelian dan
Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke Bagian
Penjualan.
o Bagian Keuangan
Menerima Bukti
Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan yang
dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.
o Pemimpin
Menerima Laporan
Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian Penjualan
sebagai arsip.
Ø Keterangan
Siklus Pembelian Kredit:
o Customer
Customer melakukan
order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti
Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari
Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Faktur
Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan
dan Faktur Pembelian ke Bagian Pengiriman.
o Bagian Penjualan
Setelah menerima Order
Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Faktur Pembelian yang dirangkap
3, lembar pertama untuk Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar
ketiga untuk Bagian Keuangan. Dari Faktur Pembelian tersebut, Bagian Penjualan
membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk Bagian
Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Faktur Pembelian
1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman, lalu dibuat Laporan Penjualan
rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.
o Bagian Gudang
Dari Faktur Pembelian
yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan barang yang
diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga menerima
Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
o Bagian Pengiriman
Setelah menerima
Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu barang
dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer.
Faktur Pembelian dan
Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke Bagian
Penjualan.
o Bagian Keuangan
Menerima Faktur
Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan yang
dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.
o Pemimpin
Menerima Laporan
Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian Penjualan
sebagai arsip.



SIKLUS
PEMBELIAN
A. Tahapan sistem pembelian tunai dan
kredit:
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali
kebutuhan untuk menambah persediaan kembali melalui observasi catatan
persediaan.
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan
dipesan, memilih memasok, dan membuat pesanan pembelian.
3. Setelah beberapa waktu,
perusahaan akan menerima brang persediaan dari pemasok.
4. Informasi mengenai
penerimaan barang digunakan untuk memperbarui catatan persediaan.
5. Proses utang usaha menerima
faktur dari pemasok.
6. Buku besar menerima
ringkasan informasi dsri utang usaha dan pengendali persediaan.
B. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian tunai
dan kredit :
· Prosedur
permintaan pembelian
Dalam
prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat
perrnintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di
gudang, misalnya untuk barang langsung pakai, fungsi yang memakai barang
mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan
surat permintaan pembelian.
· Prosedur
permintaan penawaran harga dan penelitian pemasok
Dalam
prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga
kepada petnasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai
syarat pembelian yang lai, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan
ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
· Prosedur
order pembelian
Dalam
prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembetian kepada pemasok
yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam
perusahaan, mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
· Prosedur
penerimaan barang
Dalam
prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas
dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan
penerimaan barang untuk menyatakan peneriinaan barang dari pemasok tersebut.
· Prosedur
pencatatan utang
Dalam
prosedur ini fungsi akuntansi memriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen
sumber sebagai catatan utang.
· Prosedur
distribusi pembelian
Prosedur
ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari transaksi pembelian untuk
kepentingan pembuatan laporan manajemen.
C. Fungsi
Dalam
sistem pembelian terdapat 2 kegiatan utama yaitu kegiatan pembelian dan
kegiatan penerimaan barang yang dibeli.
Fungsi
pembelian dalam suatu perusahaan meliputi :
o Pembelian barang dagangan, bahan baku, bahan
penolong, suku caadang, dan berbagai supplies seperti supplies kantor,dll.
o Pembelian mesin – mesin dan peralatan pabrik,
serta peralatan kantor.
o Pembelian perlengkapan pengepakan.
o Pembelian – pembelian lain untuk keperluan perusahaan.
o Memelihara hubungan dengan pemasok.
D. Dokumen yang Digunakan untuk pembelian tunai dan kredit :
1.
Surat permintaan pembelian
Dokumen
ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang untuk meminta fungsi
pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti
yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.
2.
Surat permintaan penawaran harga
Dokumen
ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak
bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah rupiah
pembelian yang besar.
3.
Surat order pembelian
Dokumen
ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
4.
Laporan penerimaan barang
Dokumen
ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima
dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang
tercantum dalam surat order pembelian.
5.
Surat perubahan order pembelian
Kadangkala
diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah
diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal
penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan
dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada
pemasok secara resmi dengan menggunakan surat perubahan order pembelian.
6.
Bukti kas keluar
Dokumen
ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian.
Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran
utang kepada pemasok.
E. Catatan-Catatan Akuntansi yang Digunakan untuk pembelian tunai dan
kredit :
1. Register bukti kas keluar,
Adalah suatu jurnal untuk mencatat utang yang timbul dari pembelian.
2. Jurnal pembelian, Jika dalam
pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure, jurnal yang
digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
3. Kartu utang, Jika dalam
catatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure buku pembantu
yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang.
4. Kartu persediaan, Dalam
sistem akuntansi pembelian. Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga
pokok persediaan yang dibeli.
F. Prosedur Pembelian
tunai dan kredit :
Prosedur
pembelian dilaksanakan melalui beberapa bagian dalam perusahaan bagian-bagian
yang terkait dalam prosedur ini adalah bagian pembelian, penerimaan barang, hutang
dan gudang,transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini :
ü Pada saat persediaan bahan menunjukkan batas minimal
fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
ü Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari
berbagai pemasok.
ü Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari
berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
ü Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada
pemasok yang dipilih.
ü Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang
dikirim oleh pemasok.
ü Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima
kepada fungsi gudang untuk disimpan.
ü Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan kepada fungsi
akuntansi.
ü Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok
dan atas dasar faktor dari pemasok tersebut fungsi akuntansi mencatat kewajiban
yang timbul dari transaksi pembelian.
Diagram alir untuk proses Pembelian tunai
1. Bagian Gudang melakukan
pengecekan barang.
2. Bagian Gudang membuat Form
Permintaan Barang (FPB) rangkap 2. Form ke-1 diserahkan ke bagian pembelian dan
satunya di arsip.
3. Bagian Pembelian melakukan
pencarian harga barang dan membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH).
4. SPPH dibuat rangkap 2, yang
satu dikirim ke Supplier (pemasok) dan satunya di arsip.
5. Berdasarkan SPPH, pemasok
membuat Surat Penawaran Harga (SPH) rangkap 2. Surat ke-1 dikirim ke bagian
pembelian dan satunya disimpan.
6. Berdasarkan SPH, bagian
Pembelian melakukan pencarian harga yang cocok dan membuat Surat Order
Pembelian (SOP) rangkap 3
7. SOP ke-1 dikirim ke bagian
penerimaan, SOP ke-2 dikirim ke Supplier dan sisanya di arsip.
8. Suplier mengirim Barang dan
Surat Penerimaan Barang (SPB) dan diterima oleh bagian penerimaan.
9. Berdasarkan SOP dan SPB,
bagian penerimaan melakukan pengecekan/pengocokan barang yang dikirim.
Selanjutnya membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 2. LPB ke-1
diberikan ke bagian gudang dan satunya di arsip.
10. Bagian gudang mencocokan FPB dengan LPB dan
memasukkan datanya ke Kartu Gudang (KG).
Flowchart pembelian tunai

Diagram alir untuk proses
Pembelian kredit
1. Bagian pembelian memesan gabah, kemudian
menerbitkan form pemesanan gabah.
2. Form pemesanan gabah diberikan kepada bagian
pemasok , kemudian bagian pemasok memesan gabah dan menghasilkan hasil panen
dan nota pembelian.
3. Hasil panen dan nota pembelian dibikrim ke
bagian pembelian, dan bagian pembelian memberikan hasil panen ke bagian gabah
dan nota pembelian ke pemimpin
4. Bagian gabah membuat laporan penerimaan
barang, dan laporan tersebut dibikin 3 bagian, yang pertama diarsip, yang kedua
diberikan ke pemimpin dan yang ketiga diberikan ke pemasok dan di arsip oleh
pemasok.
5. Pemimpin memberikan bukti setor kepada pemasok
dan satunya diarsip, pemasok mengecek dan menerbitkan surat pelunasan
pembayaran yyang pertama diarsip dan yang kedua dikirim ke bagian pembelian.
6. Bagian pembelian memproses surat pelunansan
pembayaran dan membuat laporan yang pertama di arsip dan yang kedua diberikan
kepada pemimpin.
7. Dengan laporan penerimaan barang dan laporan
pelunasan pembayaran, pemimpin membuat laporan pembelian dan kemudian di arsip.
FLOWCHART PEMBELIAN KREDIT


Daftar pustaka